Skip to main content

Jari Jawa Putra Penguasa Palembang Menjadi Raja Islam Ende-Flores

Jari Jawa Putra Penguasa Palembang Menjadi Raja Islam Ende-Flores - Hi friends, I hope you are all in good healthDOA ISLAM, In the article you are reading this time with the title Jari Jawa Putra Penguasa Palembang Menjadi Raja Islam Ende-Flores, We have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the contents of the post Artikel Artikel, what we write you can understand. ok, happy reading.

Title : Jari Jawa Putra Penguasa Palembang Menjadi Raja Islam Ende-Flores
link : Jari Jawa Putra Penguasa Palembang Menjadi Raja Islam Ende-Flores

read also


Jari Jawa Putra Penguasa Palembang Menjadi Raja Islam Ende-Flores

Pelabuhan Ende Tempo Doeloe
Pelabuhan Ende Tempo Doeloe

Negeri Paus -  Jika anda menyebut nama Jari Jawa, maka nama itu bagi orang Ende begitu fenomenal dan sangat terkenal di penjuru wilayah Ende. Bagaimana tidak Jari Jawa karena tekatnya yang kuat dan pemberani itu bisa melakukan perlawanan kepada Portugis di Ende dan berhasil mengusirnya.

Mengenai Raja Ende sendiri, Jari Jawa mempunyai nama asli Husein Djajadiningrat. Husen sendiri bukan merupakan penduduk asli Ende, namun beliau berasal dari  Pulau Jawa tepatnya dari Demak. Nama Jari Jawa sebenarnya adalah sebutan untuk orang baru yang baru datang ke Ende oleh penduduk lokal Ende. Ketika orang bertanya "asalmu dari mana?", maka sang pendatang akan menjawab "dari Jawa". Maka penanya itu mengartikan "dari Jawa" sebagai nama "Jari Jawa". 

Mengutip dari Murtadho (2015), Husen Djajadiningrat merupakan putra Arya Damar (Penguasa Palembang) dan diceritakan bersaudara dengan Raden Patah. 
Arya Damar yang merupakan ayah dari Husen Djajadiningrat adalah seorang pemimpin legendaris yang berkuasa di Palembang pada pertengahan abad ke-15 Masehi sebagai bawahan Kerajaan Majapahit. Ia dikenal juga dengan nama Ario Damar atau Ario Abdilah. 

Sedangkan Raden Patah adalah pendiri dan pemimpin pertama Kesultanan Demak dari tahun 1478/1500 hingga 1518. Raden Patah mengambil gelar Panembahan Jimbun setelah melegitimasi Kesultanan Demak sebagai penerus Majapahit dan pengangkatannya sebagai sultan Demak oleh Wali Songo.

Dikisahkan bahwa Husen berlayar ke Timur Indonesia untuk mengajari dan memimpin serta memperkuat basis penduduk lokal dalam menghadapi Portugis. Jika kita menoleh ke Solor, disana ada Kaicili Pertawi pejuang dan pemimpin Islam di Solor. Para tetua Kaicili Pertawi juga dari Ternate pergi ke Solor karena ingin memperkuat penduduk lokal dalam menghadapai Portugis. Hal ini terjadi oleh kesultanan Ternate karena Sultan Ternate ke- 24 Babullah Datu Syah (1570-1583) yang ingin membalas dendam atas kematian sang ayah Sultan Kairun Jamil (1535-1570). Kemudian oleh Portugis yang mengepung dan mengambil alih Benteng Ternate pada tahun 1574.

Kembali ke Ende, ketika Portugis sudah mulai menguasai satu per satu daerah di Timur Pulau Jawa, kemungkinan Pangeran Sabrang Lor atau dikenal dengan nama Dipati Unus menyerang Malaka. Oleh karena untuk membentengi kekuatan Islam di Timur Indonesia dari kekuatan Portugis yang telah menguasai sebagian wilayah strategis di Nusa Tenggara Timur (NTT), maka Husen Djajadiningrat pergi ke Ende.

Husen Djajadiningrat pertama kali mendarat di Nangaba. Dia diterima oleh masyarakat penduduk lokal dan sampai akhirnya menikah dengan wanita setempat. Dari pernikahan ini, Husen tidak mempunyai anak. Ia kemudian pergi ke Barai dan akhirnya ke Ende dan menikah dengan wanita di Ende. 

Menurut Murtadho (2015), pada saat di Barai, Husen terlibat memobilisasi penduduk untuk menyerang Portugis, yang nantinya mengantarkan Husen dipercaya oleh pemimpin-pemimpin adat, Jari jawa (Husen) dijadikan sebagai raja mereka (Raja Ende). Masih dari sumber yang sama mengatakan bahwa di Barai inilah besar kemungkinan Husen selain karena ada peristiwa Putri Rendo yang terusir dari Pulau Ende dan meninggal di dalam pelariannya, ia menjadi inspirator penyerangan Portugis dari  Ende  Daratan.

Murtadho (2015),  Husen atau Jari Jawa kemudian  dianggap  menjadi  pahlawan,  sehingga  dengan  mudah nantinya Jari Jawa didaulat menjadi Raja Ende yang pertama yang berpusat di Ambu Tonda Onewitu.

Sekian gambaran singkat mengenai Jari Jawa Raja Ende.



Sumber: 

Mutahdo. 2015. Jejak Kerajaan Islam Ende dan Sejarah Keagamaan di Flores. Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Jakarta

Wahyudi dkk,. 2018. Pengabdian dalam Pengasingan. Bangka Belitung




That's the article Jari Jawa Putra Penguasa Palembang Menjadi Raja Islam Ende-Flores

That's it for the article Jari Jawa Putra Penguasa Palembang Menjadi Raja Islam Ende-Flores this time, hopefully can be useful for all of you. okay, see you in another article post.

You are now reading the article Jari Jawa Putra Penguasa Palembang Menjadi Raja Islam Ende-Flores with link address https://doaislamupdate.blogspot.com/2021/12/jari-jawa-putra-penguasa-palembang.html
Comment Policy: Please write your comments that match the topic of this page post. Comments containing links will not be displayed until they are approved.
Open Comments
Close Comment