Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4093
Written on: Oktober 02, 2021
Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4093 - Hi friends, I hope you are all in good healthDOA ISLAM, In the article you are reading this time with the title Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4093, We have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the contents of the post
Artikel Shahih Al-Bukhari, what we write you can understand. ok, happy reading.
Title : Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4093
link : Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4093
You are now reading the article Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4093 with link address https://doaislamupdate.blogspot.com/2021/10/shahih-al-bukhari-hadits-nomor-4093.html
Title : Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4093
link : Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4093
Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4093
٤٠٩٣ - حَدَّثَنَا عُبَيۡدُ بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ: حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ،
عَنۡ هِشَامٍ، عَنۡ أَبِيهِ عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتِ:
اسۡتَأۡذَنَ النَّبِيَّ ﷺ أَبُو بَكۡرٍ فِي الۡخُرُوجِ حِينَ اشۡتَدَّ عَلَيۡهِ
الۡأَذَى، فَقَالَ لَهُ: (أَقِمۡ). فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَتَطۡمَعُ
أَنۡ يُؤۡذَنَ لَكَ؟ فَكَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَقُولُ: (إِنِّي لَأَرۡجُو
ذٰلِكَ). قَالَتۡ: فَانۡتَظَرَهُ أَبُو بَكۡرٍ، فَأَتَاهُ رَسُولُ اللهِ ﷺ
ذَاتَ يَوۡمٍ ظُهۡرًا، فَنَادَاهُ فَقَالَ: (أَخۡرِجۡ مَنۡ عِنۡدَكَ). فَقَالَ
أَبُو بَكۡرٍ: إِنَّمَا هُمَا ابۡنَتَاىَ، فَقَالَ: (أَشَعَرۡتَ أَنَّهُ قَدۡ
أُذِنَ لِي فِي الۡخُرُوجِ؟). فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ الصُّحۡبَةَ، فَقَالَ
النَّبِيُّ ﷺ: (الصُّحۡبَةَ).
4093. ‘Ubaid bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: Abu Usamah
menceritakan kepada kami dari Hisyam, dari ayahnya, dari ‘Aisyah—radhiyallahu
‘anha—.
Beliau mengatakan: Abu Bakr meminta izin kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—untuk keluar hijrah ketika gangguan yang menimpanya semakin keras. Nabi
berkata kepadanya, “Tetaplah di sini!”
Abu Bakr berkata, “Wahai Rasulullah, apakah engkau ingin untuk diizinkan
berhijrah?”
Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata, “Sungguh aku benar-benar
mengharapkannya.”
‘Aisyah berkata: Abu Bakr pun (tetap tinggal) menunggu beliau.
Suatu hari, Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mendatangi Abu Bakr di
waktu zuhur. Beliau memanggil Abu Bakr lalu berkata, “Suruhlah orang-orang
yang ada di rumahmu agar keluar!”
Abu Bakr berkata, “Yang ada hanya dua orang putriku.”
Rasulullah berkata, “Apakah engkau tahu bahwa aku sudah diizinkan keluar
hijrah?”
Abu Bakr berkata, “Wahai Rasulullah, aku ingin menemanimu.”
Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Iya, aku ingin ditemani.”
قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، عِنۡدِي نَاقَتَانِ، قَدۡ كُنۡتُ أَعۡدَدۡتُهُمَا
لِلۡخُرُوجِ، فَأَعۡطَى النَّبِيَّ ﷺ إِحۡدَاهُمَا - وَهِيَ الۡجَدۡعَاءُ –
فَرَكِبَا، فَانۡطَلَقَا حَتَّى أَتَيَا الۡغَارَ - وَهُوَ بِثَوۡرٍ -
فَتَوَارَيَا فِيهِ، فَكَانَ عَامِرُ بۡنُ فُهَيۡرَةَ غُلَامًا لِعَبۡدِ اللهِ
بۡنِ الطُّفَيۡلِ بۡنِ سَخۡبَرَةَ أَخُو عَائِشَةَ لِأُمِّهَا، وَكَانَتۡ
لِأَبِي بَكۡرٍ مِنۡحَةٌ، فَكَانَ يَرُوحُ بِهَا وَيَغۡدُو عَلَيۡهِمۡ
وَيُصۡبِحُ، فَيَدَّلِجُ إِلَيۡهِمَا ثُمَّ يَسۡرَحُ، فَلَاَ يَفۡطُنُ بِهِ
أَحَدٌ مِنَ الرِّعَاءِ، فَلَمَّا خَرَجَ، خَرَجَ مَعَهُمَا يُعۡقِبَانِهِ
حَتَّى قَدِمَا الۡمَدِينَةَ، فَقُتِلَ عَامِرُ بۡنُ فُهَيۡرَةَ يَوۡمَ بِئۡرِ
مَعُونَةَ.
Abu Bakr berkata, “Wahai Rasulullah, aku memiliki dua unta yang sudah aku
persiapkan untuk keluar hijrah.”
Abu Bakr memberikan salah satu unta kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—, yaitu Al-Jad’a`. Keduanya menaiki tunggangan lalu berangkat hingga
tiba di gua yang ada di gunung Tsaur. Keduanya bersembunyi di dalamnya.
Dahulu, ‘Amir bin Fuhairah adalah seorang budak milik ‘Abdullah bin
Ath-Thufail bin Sakhbarah, saudara seibu ‘Aisyah. Abu Bakr dahulu memiliki
unta perahan. ‘Amir bin Fuhairah membawa pergi unta itu di sore hari dan
kembali kepada mereka di waktu subuh. Dia berjalan malam-malam ke tempat Nabi
dan Abu Bakr kemudian kembali di pagi buta sehingga tidak ada seorang
penggembala pun yang menyadarinya.
Ketika Nabi telah keluar, ‘Amir ikut keluar bersama keduanya membonceng
keduanya dengan bergantian sampai keduanya tiba di Madinah. ‘Amir bin Fuhairah
kelak terbunuh pada hari Bi`r Ma’unah.
وَعَنۡ أَبِي أُسَامَةَ قَالَ: قَالَ هِشَامُ بۡنُ عُرۡوَةَ: فَأَخۡبَرَنِي
أَبِي قَالَ: لَمَّا قُتِلَ الَّذِينَ بِبِئۡرِ مَعُونَةَ، وَأُسِرَ عَمۡرُو
بۡنُ أُمَيَّةَ الضَّمۡرِيُّ، قَالَ لَهُ عَامِرُ بۡنُ الطُّفَيۡلِ: مَنۡ
هَٰذَا؟ فَأَشَارَ إِلَى قَتِيلٍ، فَقَالَ لَهُ عَمۡرُو بۡنُ أُمَيَّةَ: هَٰذَا
عَامِرُ بۡنُ فُهَيۡرَةَ، فَقَالَ: لَقَدۡ رَأَيۡتُهُ بَعۡدَ مَا قُتِلَ رُفِعَ
إِلَى السَّمَاءِ، حَتَّى إِنِّي لَأَنۡظُرُ إِلَى السَّمَاءِ بَيۡنَهُ
وَبَيۡنَ الۡأَرۡضِ، ثُمَّ وُضِعَ، فَأَتَى النَّبِيَّ ﷺ خَبَرُهُمۡ
فَنَعَاهُمۡ، فَقَالَ: (إِنَّ أَصۡحَابَكُمۡ قَدۡ أُصِيبُوا، وَإِنَّهُمۡ قَدۡ
سَأَلُوا رَبَّهُمۡ، فَقَالُوا: رَبَّنَا أَخۡبِرۡ عَنَّا إِخۡوَانَنَا بِمَا
رَضِينَا عَنۡكَ وَرَضِيتَ عَنَّا، فَأَخۡبَرَهُمۡ عَنۡهُمۡ). وَأُصِيبَ
يَوۡمَئِذٍ فِيهِمۡ عُرۡوَةُ بۡنُ أَسۡمَاءَ بۡنِ الصَّلۡتِ فَسُمِّيَ عُرۡوَةُ
بِهِ، وَمُنۡذِرُ بۡنُ عَمۡرٍو سُمِّيَ بِهِ مُنۡذِرًا. [طرفه في:
٤٧٦].
Dari Abu Usamah, beliau berkata: Hisyam bin ‘Urwah berkata: Ayahku mengabarkan
kepadaku. Beliau berkata:
Ketika kaum muslimin terbunuh di Bi`r Ma’unah dan ‘Amr bin Umayyah Adh-Dhamri
ditawan, ‘Amir bin Ath-Thufail bertanya kepadanya, “Siapa ini?” Dia menunjuk
kepada seorang korban.
‘Amr bin Umayyah berkata kepadanya, “Ini adalah ‘Amir bin Fuhairah.”
‘Amir bin Ath-Thufail berkata, “Sesudah dia terbunuh, aku melihatnya diangkat
ke atas sampai aku benar-benar melihat langit ada di antara dia dengan bumi.
Kemudian dia diletakkan.”
Berita tentang mereka sampai kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—lalu
beliau mengumumkan berita duka mereka. Beliau berkata, “Sesungguhnya
sahabat-sahabat kalian telah diserang dan sesungguhnya mereka telah meminta
kepada Tuhan mereka. Mereka berdoa, ‘Ya Rabana, kabarkan kepada
saudara-saudara kami tentang kami dengan peristiwa yang kami meridai Engkau
dan Engkau meridai kami.’ Lalu Allah pun mengabarkan kaum muslimin tentang
berita mereka.”
Pada hari itu, di antara korban yang terbunuh adalah ‘Urwah bin Asma` bin
Ash-Shalt, lalu ‘Urwah (bin Az-Zubair) dinamai dengannya. Terbunuh pula
Mundzir bin ‘Amr, lalu Mundzir (bin Az-Zubair) dinamai dengannya.
That's the article Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4093
That's it for the article Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4093 this time, hopefully can be useful for all of you. okay, see you in another article post.
You are now reading the article Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4093 with link address https://doaislamupdate.blogspot.com/2021/10/shahih-al-bukhari-hadits-nomor-4093.html