Iang Gogo dan Agama Islam di Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur
Written on: Januari 01, 2022
Iang Gogo dan Agama Islam di Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur - Hi friends, I hope you are all in good healthDOA ISLAM, In the article you are reading this time with the title Iang Gogo dan Agama Islam di Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur, We have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the contents of the post
Artikel Artikel, what we write you can understand. ok, happy reading.
Title : Iang Gogo dan Agama Islam di Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur
link : Iang Gogo dan Agama Islam di Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur
You are now reading the article Iang Gogo dan Agama Islam di Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur with link address https://doaislamupdate.blogspot.com/2022/01/iang-gogo-dan-agama-islam-di-alor.html
Title : Iang Gogo dan Agama Islam di Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur
link : Iang Gogo dan Agama Islam di Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur
Iang Gogo dan Agama Islam di Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur
Beberapa literatur menyebutkan bahwa Islam adalah agama pertama yang masuk ke tanah Alor.
Tanah yang biasa dijuluki Nusa Kenari ini pada sekitar abad ke-16 Masehi namun ada juga yang mengatakan bahwa sebelum dari itu yakni 14 Masehi, Islam mulai masuk.
Pada masa kejayaan Kerajaan Islam di Ternate, memang ada beberapa petinggi dan rakyat biasa kerajaan yang melakukan penyebaran agama ke beberapa wilayah Nusa Tenggara Timur.
Wilayah-wilayah itu dapat kita sebut dengan jelas, mulai dari Flores Barat hingga Alor.
Kerajaan Islam Ternate yang nantinya melakukan penyebaran agama dan membangun kekuatan, itu karena di picu oleh masalah pembunuhan seorang raja Ternate oleh Portugis terutama dalam hal ingin membalas dendam pada Portugis.
Ada juga Sultan Ternate yang terkenal pada masa itu yakni Sultan Babullah.
Sedangkan sejarah Agama Islam di Alor diawali dengan masuknya beberapa orang dari Ternate ke Nusa Kenari ini.
Agama Islam sendiri masuk ke Alor dibawa oleh Iang Gogo bersama dengan lima orang saudaranya.
Mereka masuk ke Alor melalui Tanjung Bota-Alor, yang saat ini lebih dikenal dengan nama Bota, Alila Kecamatan Alor Barat Laut.
Di ceritakan bahwa Iang Gogo dan saudaranya kehabisan bekal perjalanan mengingat pelayaran yang cukup memakan banyak waktu hampir berbulan-bulan.
Sehingga pada suatu waktu, Iang Golo menggunakan tongkat kesaktiannya menusuk tanah dan keluarlah air dari bekas tusukan itu.
Menurut penuturan bahwa Iang mempunyai ilmu kanuragan dan sakti.
Air yang mengalir dari bekas tusukan Iang itu sampai saat ini dikenal dengan nama Mata Air Banda yang letaknya di pinggir pantai dan masih digunakan oleh masyarakat setempat.
Daerah Bota merupakan salah satu wilayah di Alor yang kondisi lingkungannya gersang dan berbatu pada saat itu, namun berkat Iang air dapat mengalir dari dalam tanah yang gersang itu.
Air itu dipergunakan oleh mereka untuk menjadi bekal perjalanan selanjutnya.
Iang dan beberapa saudaranya itu kemudian melanjutkan perjalanan mereka dan menyinggahi salah satu wilayah kecil di Alor yang sekarang dikenal dengan nama Desa Aimoli.
Aimoli di ketahui sebagai tempat tinggalnya Raja Baololong Kesatu dan mereka (Iang dan Saudaranya) menjalin komunikasi dan hubungan baik denganya.
Sebagai bentuk kerja sama dan membangun persaudaraan dengan Raja Baololong Kesatu, maka Iang dan saudaranya memberikan Moko (Nekara Perunggu) kepada Raja Baololong Kesatu, selanjutnya Raja juga memberikan pisau kepada Iang.
Artikel Lainnya: Mengenal Ahli Kerbau Pertama di Indonesia dari Alor
Perlu di ketahui bahwa Moko merupakan Nekara perunggu yang biasa dipakai oleh orang-orang Vietnam dalam kebudayaan Dongson.
Selanjutnya Iang dan saudaranya melakukan perjalanan ke Pulau Pantar dan menyinggahi Balagar selanjutnya menuju ke Tuabang.
Tibalah mereka di Tuabang itu dan kemudian bersepakat untuk berpisah. Masing-masing mereka membawa serta Al-Quran dari kulit kayu dan pisau khitan sebagai bekal melakukan siar Islam.
Ilyas Gogo menetap di Tuabang, Iang Gogo ke Alor Besar (tempat dimana Alquran Kulit Kayu disimpan dan dipelihara dengan baik hingga saat ini), Djou Gogo ke Baranusa, Boi Gogo ke Pulau Adonara (Lamahala) Flores Timur dan Kimalis Gogo ke Kui (Lerambaing) Kecamatan Alor Barat Daya.
Sumber: FB:Chaven Anwar Griang, 29 Juli 2020
That's the article Iang Gogo dan Agama Islam di Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur
That's it for the article Iang Gogo dan Agama Islam di Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur this time, hopefully can be useful for all of you. okay, see you in another article post.
You are now reading the article Iang Gogo dan Agama Islam di Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur with link address https://doaislamupdate.blogspot.com/2022/01/iang-gogo-dan-agama-islam-di-alor.html