Skip to main content

Analisis Klinis Hasil PKP

Analisis Klinis Hasil PKP - Hi friends, I hope you are all in good healthDOA ISLAM, In the article you are reading this time with the title Analisis Klinis Hasil PKP, We have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the contents of the post Artikel Psikologi, what we write you can understand. ok, happy reading.

Title : Analisis Klinis Hasil PKP
link : Analisis Klinis Hasil PKP

read also


Analisis Klinis Hasil PKP

Pada artikel sebelumnya tentang Mapping Hasil PKP Polres Kebumen, kita mendapatkan sedikit gambaran tentang kondisi psikologis BAG/SAT/SI/POLSEK pada Polres Kebumen. Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas kondisi klinis psikologi berdasarkan hasil PKP (Profile Klinis Psikologi). 

Sedikit berbeda dengan mapping psikologi yang mengungkap lingkungan dengan kondisi psikologisnya, pada analisis kali ini kita akan menggali kondisi klinis psikologi individu peserta test. Apakah baik-baik saja? atau justru mengalami kelelahan emosi, dan lain sebagainya. 

Sebelum masuk pada bagian analisis, silakan diingat kembali apakah semua jawaban yang diisikan pada test PKP sudah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya? Jika ya, maka hasilnya akan lebih  menggambarkan kondisi psikolgis individu secara akurat. 

Pada hasil test PKP terdapat lima aspek psikologis yaitu kondisi klinis, kelelahan emosi, pencapaian diri, depersonalisasi, dan tingkat stres, yang kemudian dituangkan dalam tiga kategori yakni tinggi, sedang, dan rendah, dengan indikator warna yang berbeda-beda. 

Pada kondisi ideal, akan terlihat hasil test PKP seperti berikut: 

Jika hasil test PKP kita ternyata tidak sedemikian, misalnya ada yang kuning di satu atau beberapa bagian, tidak usah berkecil hati sepanjang aktivitas rutin yang kita kerjaan tidak terganggu. Masih aman, katakanlah demikian. Akan tetapi, jika ada salah satu yang berwarna merah, maka kita perlu mencermati bagian tersebut. 

Pada skala KONDISI KLINIS, terdapat beberapa aspek yang diungkap antara lain: 

DEPRESI; kondisi psikologis yang mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku individu sehari-hari, dimana individu akan merasa dirinya tidak memiliki kemampuan mengatasi masalah, putus harapan, dan sedih. 

RASA BERSALAH; kondisi yang dialami individu ketika merasa tidak nyaman dengan dirinya sebagai dampak dari penilaian dirinya tentang perlakuannya yang dianggap salah atau memalukan. 

BUNUH DIRI; kondisi pikiran dan perasaan inidividu yang mendorongnya untuk melakukan tindakan mengakhiri hidup sebagai dampak dari tingkat stres yang tinggi. 

INSOMNIA; kondisi stres individu yang berdampak pada terganggunya aktivitas tidur, baik itu kesulitan ketika memulai tidur, tidak dapat tidur sepanjang waktu, atau terbangun dari tidur sepanjang waktu, atau terbangun dari tidur sebelum waktunya. 

APATIS/TIDAK ANTUSIAS; kondisi psikologis yang dirasakan individu sebagai dampak stress sehingga merasa kehilangan ketertarikan untuk melakukan aktivitas serta tidak memiliki keterikatan emosi dalam bertindak atau berkegiatan. 

KELAMBANAN/LAMBAT; Kondisi yang mengganggu perilaku kognitif individu dalam berpikir, merespon komunikasi, dan merasa tidak berdaya dalam menjalankan suatu aktivitas sehingga membutuhkan bantuan dari orang lain. 

Pada skala KELELAHAN EMOSI, terdapat beberapa aspek yang diungkap antara lain: 

KEGELISAHAN; kondisi ketika individu merasa tidak tenang, tidak mampu beristirahat, serta diliputi perasaan tegang secara emosional. 

KECEMASAN PSIKIS; gangguan emosi yang terjadi akibat beban stress tinggi sehingga mengganggu kemampuan kognitif seperti konsentrasi, perasaan cemas, takut, dan mudah marah. 

KECEMASAN SOMATIK; gangguan fisik yang dirasakan individu sebagai dampak dari kondisi emosional yang terganggu, seperti merasakan gangguan pencernaan, detak jantung tidak teratur, atau merasa pusing dan sakit kepala. 

GANGGUAN PENCERNAAN; gangguan fungsi pencernaan akibat dampak stress, biasanya ditunjukkan dari hilangnya dorongan untuk makan, sulit mencerna makanan, diare, atau mual. 

SOMATIK UMUM; dampak stress secara umum terhadap kondisi fisik yang dirasakan individu di mana merasa kehilangan tenaga dan keletihan yang intens. 

GANGGUAN PERILAKU SEKSUAL; kondisi psikis yang dialami individu sebagai dampak dari stress terhadap gangguan fungsi seksual seperti hilangnya daya tarik atau hasrat terhadap hal-hal seksual, dan berpotensi perilaku yang menyimpang. 

HIPOKONDRIASIS; kondisi psikologis ketika individu merasa yakin mengalami gangguan secara fisik meskipun secara medis tidak dapat ditemukan indikasi atau simtom seperti yang dikeluhkan. 

KEHILANGAN DAYA TUBUH; gangguan yang dirasakan individu pada tubuhnya sebagai respon tubuh terhadap stress yang dialami. Individu merasa kehilangan daya tubuhnya sehingga merasakan keletihan dan membutuhkan istirahat. 

KEHILANGAN BERAT BADAN; gangguan fisik yang dirasakan individu terkait penurunan berat badan yang tidak wajar, atau drastis. Kondisi ini umumnya berkaitan dengan gangguan fisik lain terutama kehilangan dorongan untuk makan, dan gangguan lainnya. 

Pada skala PENCAPAIAN DIRI, terdapat beberapa aspek yang diungkap antara lain: 

EMOTIONAL EXHAUSTION; Perasaan mengalami tekanan dan kelelahan berlebihan atas sebuah pekerjaan. 

PERSONAL ACCOMPLISHMENT; Perasaan menguasai dan prestasi sukses saat bekerja dengan orang lain. 

Pada skala DEPERSONALISASI, mengungkap aspek DEPERSONALIZATION yaitu tanggapan tidak merasa dan tidak memandang pribadi terhadap orang lain atas pelayanan, kepedulian atau petunjuk. 

Sedangkan pada skala TINGKAT STRES, penggolongan kondisi stress yang terjadi berdasarkan skor yang diperoleh pada masing-masing subyek, sehingga terkategori memiliki kondisi stress yang rendah, sedang maupun tinggi. 

Monggo, dilihat kembali hasil test PKP-nya, kemudiaan fokus pada bagian yang berwarna kuning atau merah (jika ada). Telaah dengan cermat bagian tersebut, pahami dengan baik dan temukan aspek psikologis mana yang menjadi pemicu munculnya warna merah/kuning pada hasil PKP. Selanjutnyta tiggal dirumuskan solusinya. Apabila kesulitan menemukan solusi, maka mungkin kita memang butuh konseling. Hehe…. Jika ada pertanyaan bisa mengisi kolom komentar njih..

Setelah artikel ini, insyaAllah akan kami bagikan tutorial dan video gerakan BRAIN GYM yang diinisiasi oleh Bag Psikologi Polda Jateng. Gerakan BRAIN GYM ini berfungsi sebagai terapi relaksasi dan mengaktifkan kembali fungsi otak. Ditunggu ya….



That's the article Analisis Klinis Hasil PKP

That's it for the article Analisis Klinis Hasil PKP this time, hopefully can be useful for all of you. okay, see you in another article post.

You are now reading the article Analisis Klinis Hasil PKP with link address https://doaislamupdate.blogspot.com/2019/12/analisis-klinis-hasil-pkp.html
Comment Policy: Please write your comments that match the topic of this page post. Comments containing links will not be displayed until they are approved.
Open Comments
Close Comment